Challenge #8 | Kode : #T08 EKSPLORASI

20.21.00 Unknown 0 Comments

| Zaky Mubarak
Kode : #T08 EKSPLORASI Pt. 1 / 2
"Pola Data dan Inferensi"
Kali-kali refreshing, nggk bawa foto desain yang serius :) ...



| Tugas tantangan ke-8 kali ini hampir sama dengan tantangan ke-6, mencari pola data dan inferensi, dan tantangan ini terkait dengan tantangan ke-7, Aku lupa menjelaskan di Tantangan ke-7 kalau kita bertiga (Aku, Andro, Yudhis) memiliki tugas masing masing.



| Aku mendapatkan tugas mengerjakan pola data dan inferensi. Dan Aku cuman ingin kasih 1 hal lagi, kali ini blog-nya lumayan puanjang... jadi siapkan makanan/cemilan dulu... jangan bosen terus diclose... kasihan saya, udah cape cape Copy Paste nulis :'(

Jadi tantangan ke-8 ini dibagi 2 :
  • Hasil analisis data & Inferensi.
  • Publikasi seluruh peserta, dan jurnal refleksi.
Oke, Aku mulai.

| Journal by Andro

" Hari Senin Aku ke Pasar Galaxy, Aku kesana naik motor. Aku masuk ke pasarnnya, Aku wawancara di tempat yang jual Ikan, di sana ada 3 cowo, yang satu lagi ngelayanin, satunya Aku gak yakin dia penjual atau bukan karna dia cuman duduk-duduk. Yang satunya lagi, lagi gak ngapa-ngapain jadi Aku ajak ngobrol, pertama Aku tanya "Pak Saya boleh nanya-nanya dikit gak? untuk tugas sekolah" trus dia datengin aku, di situ aku mulai nanya nanya.

Aku          : "Mas namanya siapa mas?"
Mas Indro : "Indro."
Aku          : "Umurnya berapa?"
Mas Indro : "28."
Aku          : "Semua ikan ini belinya dimana mas?"
Mas Indro : "Di pasar bekasi."
Aku          : "Ohh.. Kalau belinya di anter atau kesana pesennya?"
Mas Indro : "Beli sendiri."
Aku          : "Ohh.. Belinya naik apa mas?
Mas Indro : "Naik motor."
Aku          : "Kalau beli setiap jenis ikannya berapa kilo mas?"
Mas Indro: "Heh..? Gak tau deh..."
Aku          : "Gak tau ya mas.."
Mas Indro : "Udah dulu ya dek, lagi sibuk saya"
Aku          : "Ohh.. yaudah deh mas.."
Mas Indro: *Jalan ke arah temennya*
Aku          : *Kecewa*
Mas Indro: *Ngobrol sama temennya*
Aku          : *Jalan ke motor*
Di parkiran motor, aku cepet cepet pergi, di situ aku gak liat sama sekali tukang parkir.
-
Setelah itu Aku ke Pasar Pagi, itu lebih deket dari rumah ku dan pelanggannya jauh lebih banyak dari Pasar Galaxy. Sampe pasar Aku masuk sambil nyari tempat ikan, sampe di tempat ikan Aku mau ngomong pun susah karna banyak ibu ibu di sebelah ku yang ngomong terus ke ibu penjualnya, dan ibu penjualnya pun sibuk nyiapin ikan ikannya untuk di jual. Meskipun itu Aku tetep gak mau kalah sama ibu ibu itu, jadi aku ngomong.
"Bu saya mau wawancara bu..."
Trus dia gak liat aku dan sibuk nyiapin, sedangkan ibu ibu di sebelah ku ngeliatin aku 'aneh', jadi aku pun nyerah dan balik lagi ke motor, gak sampe 2 menit. Ternyata parkir tetep harus bayar dua ribu meskipun sebentar doang >:(


Sampe rumah aku sambil mikir penjual mana lagi yang jualan makanan binatang dari laut atau seafood. Akhirnya aku tanya tanya ke Kak Shanty dan Zaky tentang tugas ini, dan ternyata wawancaranya itu cuman pindah pindah narasumber tapi yang nyambung, jadi misalnya si ibu A beli dari Sushi tei, sushi tei beli dari pasar B, pasar B beli dari pasar D, pasar D beli dari Tempat asal ikan ikan di tangkep. Nah kata Zaky kalau tempatnya terlalu jauh, aku harus cari infonya lebih banyak di internet. Aku belum tau kalau wawancara gak harus ke pedagang, tapi juga bisa wawancara ke orang orang yang suka seafood, asal dia tau sumber makanannya dari mana. Karna aku belum bisa/sempat ke pasar bekasi ini hasil observasi ku tentang pasar bekasi. "

| Journal by Yudhis


" Riset tentang Asal Cumi-cumi di Pasar Ciplak.

Pedagang berteriak memasarkan jualannya. Seorang ibu mengenakan daster terlihat berbelanja untuk makan hariannya. Campuran bau ikan, sayur, bumbu dan keringat yang menyengat.

Itulah suasana Pasar Ciplak di hari Jum’at, 30 September 2016. Udara terasa panas karena terik matahari dan penuhnya orang yang ada di pasar walaupun waktu sudah lewat pukul sembilan pagi.

Di area pasar basah tempat pedagang berjualan ikan, daging, dan ayam, terlihat seorang ibu yang mengenakan celemek dengan warna pudar sedang mengobrol dengan sesama pedagang di sana. Nama ibu itu adalah Ibu Ifa, seorang pedagang berusia sekitar 30 tahun yang menjual berbagai jenis ikan. Ikan yang dijualnya dijejerkan di atas sebuah meja keramik putih yang digunakan semua penjual yang ada di area ini.

Ibu Ifa menjual beragam macam ikan seperti tongkol, udang, cumi-cumi, ikan kembung, dan aneka jenis ikan yang lain.

Setiap hari Bu Ifa mengeluarkan modal 2.5 juta rupiah untuk membeli sekitar 70 kilogram ikan, termasuk cumi-cumi, di Pasar Lelang Muara Baru, yang terletak di area pelabuhan Jakarta Utara, tidak jauh dari Kota Tua.

Menyusuri Pasar Lelang Muara Baru

Bagaimana kondisi Pasar Lelang Muara Baru yang menjadi sumber dari ikan dan cumi-cumi yang ada di Pasar Ciplak? Dari mana para pedagang Pasar Lelang Muara Baru mendapatkan dagangannya?

Minggu, 2 Oktober 2016. Waktu menunjukan pukul setengah lima sore dan cuaca hari itu terlihat kurang bersahabat karena langit gelap menandakan hari akan segera hujan.

Suasana Pasar Lelang Muara Baru pada pukul 5 sudah mulai ramai. Banyak truk berisi ikan mulai berdatangan. Orang-orang mengeluarkan ikan dari truk ke ember untuk diberikan kepada pedagang. Para pedagang sedang memilah ikan berdasarkan ukuran. Suara mesin penghancur es terdengar menderu dan siap masuk ke ember penampungan ikan agar ikan-ikan yang dijual selalu segar. Tak lupa bau amis khas laut yang berasal dari berbagai ikan dan binatang laut lain memenuhi udara pasar.

Salah satu pedagang yang ada di Pasar Lelang Muara Baru adalah bang Tobi, seorang penjual cumi-cumi. Dia menjual berbagai jenis cumi-cumi dengan harga yang berbeda-beda. Cumi-cumi paling kecil dijualnya dengan harga 35 ribu rupiah per kilo dan cumi-cumi terbesar dijualnya dengan harga 50 ribu rupiah per kilo.
Menurut bang Tobi, cumi-cumi paling banyak tersedia ketika sedang musim kawin pada musim hujan. Sumber cumi-cumi bang Tobi biasanya dari kapal pak Amin. Kapal itu biasanya berlayar ke Laut Jawa Timur untuk mencari cumi-cumi.
Setiap hari bang Tobi biasa menjual sekitar 20-50 kilogram cumi-cumi.
Di Pasar Lelang Muara Baru, ada juga bang Rohman yang menjual kerang hijau. Sore itu, bang Rohman sedang memisahkan kerang berdasarkan ukurannya. Harga kerang besar yang dijual bang Rohman adalah 10 ribu rupiah per kilo sedangkan kerang yang kecil harganya 5 ribu rupiah per kilo.
Kerang-kerang yang dijual bang Rohman diambil dari peternakan kerang di Laut Jawa Barat. Ternak kerang ini dilakukan secara bebas di sekitar pulau-pulau yang ada di Laut Jawa Barat. Karena kerang-kerang ini diambil dari peternakan, maka jumlah produksinya relatif stabil dalam satu tahun.
***
Ternyata perjalanan yang ditempuh oleh cumi-cumi dan ikan laut untuk menuju ke meja makan sangat jauh. Dari laut di sebelah utara Jawa Barat hingga Jawa Timur, ikan-ikan tersebut ditampung dan dilelang di Pasar Lelang Muara Baru hingga kemudian dibeli oleh pedagang ikan di pasar kecil, sebelum dibeli oleh konsumen dan terhidang di meja makan. "

| Journal by Zaky (me)


" Kelompokku mendapatkan bagian Seafood/Ikan, dan itu membuatku bingung karena Aku jaraaaaaaaang sekali makan Ikan dan Seafood, dan Aku mencoba membandingkan, Seafood yang Ku suka itu Udang sedangkan Ikan semua jenis dan Aku lebih suka dan lebih sering makan Ikan.

Beli Lauk + Wawancara di Warteg

Aku sering membeli Ikan yang sudah bisa dimakan (Lauk) di Warteg dekat rumah ku, yang melayani itu namanya
Ibu Halimah
Umur 42

Aku sering melihat ketika Ibu Halimah tak ada atau sibuk dengan pekerjaan lain, dia dibantu oleh Anaknya, Laki-laki dan perempuan yang umur keduanya sekitar 19-21, dan juga Suaminya, selain itu Aku juga sering melihat kerjanya saat melayani, begitu cepat.

Aku bertanya Ikan apa saja yang dijual dan berapa harganya…

NO
JENIS IKAN
HARGA

1.
Kembung
9.000

2.
Lele
9.000

3.
Mujair
9.000

4.
Bandeng
8.000

5.
Tongkol
9.000


Dan Ibu Halimah bilang, semua Ikan itu pasti ada, kecuali Mujair.

Aku bertanya lagi, Ibu Halimah beli Ikan itu dimana? Bisa berapa Kilo Ikan yang dibeli? Perhari mengeluarkan modal berapa? Dan Ikan itu diantar atau beli langsung ditempatnya?


"Biasa beli di pasar, belinya langsung kesana di pagi hari, belinya biasanya 1Kg tiap Ikan, modal keseluruhannya itu 97.000"

Mendatangi Pasar Citayam


Cukup lama jika aku melakukan perjalanan jalan kaki, jadi Aku kesana menggunakan Motor, letak tempat jual Ikannya ada di dalam, dan kerena di dalam itu jadi sempit, apalagi Aku wawancaranya di Siang hari, jadi tambah sempit karena ramai.

| Aku bertanya, apa saja yang dijual? Apa yang paling laku? Dan bisa terjual/sisa berapa?
  • Lele
  • Mujair
  • Gurame
  • Emas
  • Nila
  • Gabus
  • Belut
  • Bawal
"Yang paling laku di sini Ikan Emas & Lele, kalau bisa terjual itu ngak tentu, tapi kalau sisa, bisa 2/3 Kilo"
Aku melihat cara kerjanya, ada 3 orang yang bekerja, 1 untuk melayani, 2 yang berkerja, Aku melihat cara menyisik Ikannya, menggunakan Sendok, dan setelahnya Aku bertanya, perlukah alat yang aman? atau harus hati-hati? Harga Ikan yang paling Murah dan Mahal? Dan tidak lupa Aku menanyakan DARIMANA IKAN ITU?


"Pasti harus, nyisiknya pakai Sendok, hati hati nyisiknya. Oh, dan Ikan yang paling Mahal itu Gabus & Belut, kalau yang murah itu Ikan Bawal"
Dan pertanyaan terakhir, di manakah asal Ikan Ikan yang dijual ini? Dan ternyata ada di Jatiluhur, Kukira itu deket, ternyata jauuuuuh banget, di Puwakarta, Provinsi Jawa Barat.

Mencari informasi Waduk Jatiluhur di Internet

Waduk Jatiluhur terletak di Kecamatan Jatiluhur, Kabupaten Puwakarta, Provinsi Jawa Barat. Bendungan Jatiluhur adalah Bendungan terbesar di Indonesia, Waduk Jatiluhur memiliki fungsi penyediaan air irigasi untuk 242.000 ha sawah (dua kali tanam setahun), air baku air minum, budi daya perikanan dan pengendali banjir yang dikelola oleh Perum Jasa Trita II.
Di perairan Danau Jatiluhur ini juga terdapat budidaya ikan keramba jaring apung, yang menjadi daya tarik tersendiri. Di waktu siang atau dalam keheningan malam kita dapat memancing. "

| Pola Data

+ Kami bertiga mewawancarai penjual ikan.
+ Kami bertiga memiliki sumber pusat yang berbeda.
+ Yudhis mendatangi ketempat sumber ikan & seafood berasal.
+ Aku & Andro mencari informasi lewat Internet.
+ Aku & Yudhis memiliki sumber pusat yang besar.
+ Aku & Yudhis memiliki sumber yang sangat jauh.
+ Andro perlu mewawancarai 2 sumber karena gagal.
+ Penjual yang Aku dan Yudhis wawancarai memiliki keterangan modal berbelanja.
+ Penjual yang kami wawancarai bertiga memiliki umur 25 keatas.
+ Kami bertiga wawancara di situasi keramaian
+ Penjual yang Andro wawancarai hati hati dalam melayani
+ Penjual Ikan selalu Menyisik Ikan dengan hati-hati.
+ Di tempat Yudhis wawancara, setiap pedagang teliti dalam memilah Ikan ikan-ikan.

| INFERENSI

+ Bendungan (Waduk) Jatiluhur adalah Bendungan terbesar di Indonesia.
+ Pasar Lelang Muara Baru letaknya mudah dijangkau dari Kota Tua, Jakarta Utara.
+ Pasar Segar Bekasi sejak tahun 2014 sudah mulai ditinggalkan pedagangnya.
+ Menjadi pedagang Ikan & Seafood memerlukan modal yang besar.
+ Umur bukan jadi halangan untuk menjadi pedagang.
+ Penjualan Ikan & Seafood selalu ramai pengunjung.
+ Ikan & Seafood yang jaraknya jauh memungkinkan melalui proses Pengepul
+ Pasar yang tutup dikarenakan sedikit pelanggan.
+ Setiap pedagang teliti dan serius dalam berjualan.

You Might Also Like

0 komentar: